Kamis, 26 Agustus 2010
Syeh Prof. Dr. Muhammad Mahmud Shiyam Bersilaturahim ke Masjid Al-Wasi'i
BPH Al-Wasi'i News. Syeikh Prof. Dr. Muhammad Mahmud Shiyam, Imam Masjid Al Aqsha Palestina yang merupakan mantan rektor Gaza University memberikan ceramah di Masjid Al Wasi`i Kampus Universitas Lampung (Unila).
Ketua Pelaksana kegiatan SAHARA 1431 H ( Sejuta Hikmah Ramadhan 1431 H ) yang merupakan Sekretaris Badan Pengurus Harian (BPH) Masjid Al Wasi`i, Mustofa Abi Hamid, di Bandar Lampung, Senin mengatakan kedatangan Syeikh tersebut untuk kedua kalinya di Unila guna bersilaturaim serta memberi ceramah ilmiah dan motivasi kepada para pemuda di Lampung, khususnya bagi para mahasiswa Unila.
Kedatangannya ke Indonesia khususnya ke Unila merupakan bentuk apresiasi dirinya sebagai orang asli Palestina yang melihat gigihnya perjuangan salah satu alumni Unila.
Alumni Unila tersebut adalah Nur Ikhwan Abadi, mahasiswa Unila lulusan Jurusan Teknik Sipil Unila tahun 2003.
Nur menjadi relawan satu-satunya dari Indonesia di Gaza, Palestina, dan juga telah membantu menjadi salah satu pelopor pembangun rumah sakit di Gaza, Palestina.
Dalam ceramahnya, dia menggambarkan bagaimana pemuda di Palestina begitu gigih untuk memperjuangkan kemerdekaan Palestina, dan membebaskan Masjid Al Aqsha.Nur Ikhwan adalah salah seorang relawan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) pembawa Misi Perdamaian dan bantuan kemanusiaan ke Palestina, yang menaiki kapal Marvi Marmara. “Nur Ikhwan ke Palestina untuk membangun masjid disana, sesuai jurusannya, Teknik Sipil,” ujarnya dalam bahasa Arab yang diterjemahkan. Ia berharap, akan ada lagi penerus Nur Ikhwan Abadi ini dari Unila.
Dalam ceramahnya, ia banyak berpesan kepada mahasiswa sebagai kaum muda. “Pemuda adalah harapan masa depan, masih banyak yang bisa dilakukan oleh pemuda demi menjaga martabat bangsa dan agamanya”, papar Imam yang pembawaannya santun, namun ‘meledak-ledak’ ketika memberikan nasihat tentang agama ini. Syeikh Mahmud juga mengatakan agar masa muda di pergunakan secara sebaiknya karena akan dimintai pertanggungjawabanya.
“Pemuda itu adalah harapan masa depan agama. Masa muda juga adalah masa yang nanti akan diminta pertanggungjawabannya di akhirat. Apa yang telah ia perbuat di usia mudanya?” paparnya. Ia juga mengatakan bahwa jihad yang didengung-dengungkan tidak hanya bersifat kekerasan seperti yang terlihat di media-media, “Jihad bagi pemuda adalah kewajiban menuntut ilmu setinggi-tingginya”, tegasnya.
Karena masa muda adalah saat yang paling tepat untuk merealisasikan Al-Quran dalam kehidupan.
Dirinya menjelaskan apa yang menyebabkan pemuda Palestina selalu berjuang mempertahankan Islam dan Wilayah mereka.
Sebab pertama karena mereka iman mereka kepada Allah SWT, Yang kedua karena rapatnya barisan diantara mereka yang menyebabkan mereka selalu bersatu.
Ketiga karena mereka selalu sabar dalam menghadapi cobaan, dan keempat karena mereka selalu berdoa kepada Allah SWT.
Dia juga mengatakan berjuang dalam Islam tidak hanya saat berada di medan perang, tetapi juga saat belajar dan mengamalkan ilmu yang di dapat.
Beliau memberikan gambaran bahwa meskipun di tengah kondisi peperangan di Palestina namun dalam aspek dunia pendidikan tetap berjalan. Pra pemuda Palesrina sangat bersemangat dalam menempuh pendidikan formal sekaligus berjuang mengusir penjajah zionis Israel.
Kedatangan Syeikh Mahmud kali ini ke Unila berkat kerjasama antara Pondok Pesantren Al Fatah Natar Lampung Selatan dengan BPH Masjid Al Wasi`i. Ceramahnya kali ini juga dihadiri oleh para santri Pondok Pesantren Al Fatah, Natar, Lampung Selatan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar